KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur
Saya Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas secara luas tentang “PENALARAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PERUSAHAAN BLACKBERRY”.
Dalam mempelajari mata pelajaran Bahasa Indonesia 2 ini di
fokuskan kepada upaya pengembangan kemampuan dan pemahaman mengenai Metode
penalaran Induktif dan Deduktif. Demikian pula kepada teman – teman
mendiskusikan tentang hasil diskusinya.
Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Bekasi,
Oktober 2013
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Penalaran
(reasioning) adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti,
fakta atau petunjuk menuju suatu kesimpulan. Dengan kata lain, penalaran adalah
proses berpikir yang sistematik dalan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan.
Bahan pengambilan kesimpulan itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman,
atau pendapat para ahli (otoritas).
1.2
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang dibahas
dalam makalah ini adalah untuk mengetahui secara luas mengenai Penalaran , metode penalaran
induktif dan deduktif serta sejarah Blackberry.
1.3
TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini
adalah agar para pembaca makalah dapat lebih mengetahui secara luas tentang dan
lebih spesifik
mengenai pendeskripsian dari Penalaran beserta sejarah mengenai BlackBerry dan
untuk pemenuhan tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empiric) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar.
2.2 JENIS PENALARAN
Ada dua jenis
metode dalam menalar. Yaitu dengan Metode Induktif dan Metode Deduktif.
1.
Metode Penalaran Induktif
Metode penalaran induktif adalah
metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke
umum. Hukum yang disimpulkan di fenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena
sejenis yang belum diteliti. Pengertian fenomena-fenomena individual sebagai
landasan penalaran induktif harus diartikan pertama-tama sebagai data-data
maupun sebagai pernyataan-pernyataan, yang tentunya bersifat faktual pula.
Metode Penalaran Induktif
memiliki 3 bentuk, yaitu :
a.
Generalisasi
Generalisasi adalah
proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:
Jika Dini mempunyai
uang, Dia akan membeli handphone blackberry seri curve.
Jika Farida mempunyai uang, Dia
akan membeli handphone blackberry seri bold.
Jika Dessy mempunyai uang, Dia akan
membeli handphone blackberry seri pearl.
* Jika mereka mempunyai uang,
mereka akan membeli handphone blackberry.
Generalisasi
sendiri terdiri dari 2 macam. Yaitu Generalisasi Sempurna dan Generalisasi
Tidak Sempurna.
·
Generalisasi Sempurna adalah Generalisasi dimana seluruh
fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
·
Generalisasi Tidak Sempurna adalah Generalisasi dimana
kesimpulan diambil dari sebagian fenomenayang diselidiki diterapkan juga untuk
semua fenomena yang belum diselidiki.
b.
Analogi
Cara penarikan
penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Analogi
mempunyai 4 fungsi,antara lain :
·
Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
·
Meramalkan kesamaan
·
Menyingkapkan kekeliruan
·
Klasifikasi
Contoh :
Demikian pula
dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan
garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan
kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
c.
Hubungan Kausal
Penalaran yang
diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam – macam
Hubungan Kausal :
1)
Sebab – Akibat
Pepe Reina mencetak
gol ke gawang sendiri sehingga mengakibatkan Liverpool kalah.
2)
Akibat – Sebab
Dono tidak dapat
mengikuti ujian karena tidak memakai seragam sekolah.
3)
Akibat – Akibat
Ayah melihat Bruno
memilih-milih handphone di counter handphone blackberry, sehingga ayah
beranggapan bahwa Bruno ingin membeli handphone blackberry.
2.
Metode Penalaran Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus. Konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan
teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penarikkan kesimpulan
secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogisme.
Silogisme disusun dari dua buah pernyataan, yaitu premis mayor dan premis minor
dan sebuah kesimpulan.
Berikut ini bentuk
– bentuk Silogisme :
A.
Silogisme Kategorial
Silogisme yang
semua posisinya merupakan proposisi kategorik, demi lahirnya konklusi maka
pangkal umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi universal,
sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus partikuler
atau singuler, tetapi bisa juga proposisi universal tetapi ia diletakkan di
bawah aturan pangkalan umumnya. Pangkalan khusus bisa menyatakan permasalahan
yang berbeda dari pangkalan umumnya , tapi bisa juga merupakan kenyataan yang
lebih khusus dari permasalahan umumnya dengan demikian satu pangalan umum dan
satu pangkalan khusus dapat di hubungkan dengan berbagai cara tetapi hubungan
itu harus di perhatikan kwalitas dan kantitasnya agar kita dapat mengambil
konklusi atau natijah yang valid.
Contoh Silogisme
Kategorial :
(P. Mayor) Blackberry meluncurkan handphone
kualitas harga menengah keatas.
(P. Minor) Bold adalah salah satu seri blackberry.
(Kesimpulan) Bold memiliki kualitas harga menengah
keatas.
B.
Silogisme Hipotesis
Silogisme yang
premis mayornya berupa proposisi hipotesis sedangkan premis minornya adalah
proposisi kategorik yang menetapkan atau mengingkari term antecendent atau term
konsekwen premis mayornya . Sebenarnya silogisme hipotesis tidak memiliki
premis mayor maupun premis minor karena kita ketahui premis mayor itu
mengandung term predikat pada konklusi, sedangkan premis minor itu mengandung
term subyek pada konklusi.
a.
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian
antecedent, seperti:
Jika hujan , saya
naik becak
Sekarang Hujan .
Jadi saya naik
becak.
b.
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian
konsekwensinya, seperti :
Bila hujan, bumi
akan basah
Sekarang bumi telah
basah .
Jadi hujan telah
turun
c.
Silogisme hipotesis yang premis Minornya mengingkari
antecendent, seperti :
Jika politik
pemerintah dilaksanakan dengan paksa , maka kegelisahan akan timbul .
Politik peOFmerintah
tidak dilaksanakan dengan paksa ,
Jadi kegelisahan
tidak akan timbul
d.
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari bagian
konsekwensinya , seperti:
Bila mahasiswa
turun kejalanan ,
pihak penguasa akan
gelisah
Pihak penguasa
tidak gelisah
Jadi mahasiswa
tidak turun ke jalanan
2.3 SEJARAH
BLACKBERRY
Sudah 29 tahun
produsen ponsel BlackBerry mengusung nama perusahaan Research In Motion (RIM).
Di akhir Januari 2013, Research In Motion membuat keputusan mengejutkan dengan
mengganti nama perusahaan menjadi BlackBerry.
Hal ini diikuti
oleh perubahan kode saham di lantai bursa. Perusahaan itu akan dikenal dengan
kode "BBRY" di Nasdaq, AS, dan "BB" di Toronto Stock
Exchange, Kanada.
BlackBerry awalnya
adalah merek dagang untuk produk dalam genggaman nirkabel, yang pada mulanya
berupa pager surat elektronik yang dirilis tahun 1999. BlackBerry kemudian
berevolusi menjadi telepon genggam, dan tersohor karena fitur push mail dan
aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger.
Saat serangan
terorisme 11 September 2001 di Amerika Serikat (AS), atau lebih dikenal dengan
peristiwa 9/11, semua jaringan operator seluler mengalami gangguan, namun
jaringan BlackBerry tetap berjalan baik. Media massa di AS memuji kehebatan
BlackBerry. Seorang Oprah Winfrey pun mengatakan pada 2003, BlackBerry adalah
gadget favoritnya.
BlackBerry, nama
yang enak didengar, merepresentasikan desain ponsel yang kala itu selalu hadir
dalam warna hitam. Tombol kecil pada papan ketik jadi ciri khas tersendiri.
Nama BlackBerry lebih terkenal dibandingkan Research In Motion ataupun RIM.
2002: Masa kejayaan
dimulai
Era BlackBerry
dimulai pada Maret 2002, ketika RIM meluncurkan BlackBerry 5810. Ia perangkat
genggan pertama dari RIM yang mendukung jaringan nirkabel GSM dan GPRS. Ponsel
ini ditujukan ke segmen korporasi. Layar masih monokrom, dan pengguna harus
menancapkan headset lalu memasangnya di telinga jika ingin melakukan panggilan
telepon.
BlackBerry 5810
yang dirilis pada 2002
Perusahaan asal
Kanada itu lantas mempermudah kegiatan panggilan telepon, dengan menyematkan
hardware audio built-in di ponsel mulai dari BlackBerry 6710. Terobosan nyata
ditunjukan pada seri 7200 dan 7700 tahun 2004. Kedua ponsel itu tak hanya
ditujukan untuk segmen korporasi, namun sudah pro segmen konsumen.
BlackBerry kemudian
mengalami pembaruan dengan layar berwarna, desain elegan, dan konsisten dengan
menyediakan tombol fisik pada papan ketiknya.
Sukses besar diraih
ketika RIM melahirkan BlackBerry seri Curve, Pearl, hingga Bold untuk segmen
konsumen menengah ke atas.
RIM semakin kuat
dengan menguasai pasar di segmen korporasi. Mereka menandatangani kerjasama
eksklusif di sana-sini, dengan perusahaan multinasional yang membekali
karyawannya ponsel BlackBerry lengkap dengan layanan nirkabel BlackBerry
Internet Service (BIS).
2006 sampai 2007
RIM memang masih
berada di puncak kejayaan, namun di masa itu, secara tak sadar mereka mulai
menabur benih kemunduran.
Apple
memperkenalkan iPhone pada 2007, dan tak lama Google merilis Android. Keduanya
berlari cepat sambil menebar pesona kepada konsumen dan pengembang aplikasi.
Sementara RIM seakan menutup mata tak menyadari dua lawannya lari begitu cepat,
menyalip, dan akhirnya berada jauh di depan.
Masa kejayaan
BlackBerry masih berlangsung hingga 2009 ketika mereka menguasai 44 persen
pasar ponsel pintar di AS, menurut data lembaga riset NDP Group. Namun,
popularitas BlackBerry mulai menurun pada 2010 dengan perolehan pasar 25
persen.
RIM mulai
terbangun. Menyadari pangsa pasarnya telah direnggut oleh iPhone dan Android.
Harga saham anjlok, dan investor memberi tekanan kepada RIM.
2010: Gagal di
bisnis tablet
Tahun 2010, dunia
dihebohkan dengan kedatangan komputer tablet iPad buatan Apple. Google pun
mengembangkan sistem operasi Android untuk tablet, yang bebas diadopsi oleh
produsen komputer.
RIM tak ingin
ketinggalan, mereka membuat tablet BlackBerry PlayBook, yang berjalan dengan
sistem operasi QNX. Demi mengembangkan sistem operasi tersebut, RIM merogoh
kocek 200 juta dollar AS untuk mengakuisisi QNX Software Systems dari Harman
International Industries Inc.
AFP Tablet
BlackBerry PlayBook
PlayBook tak laku.
RIM rugi besar. Dikutip dari media bisnis Bloomberg, angka penjualan PlayBook
sangat kecil bahkan terus menurun. PlayBook terjual 500.000 unit pada kuartal 1
tahun 2011, lalu 200.000 unit pada kuartal 2 tahun 2011, dan hanya 150.000 unit
pada kuartal 3 tahun 2011. Jika ditotal, penjualannya hanya 850.000 unit.
Penjualan PlayBook
yang kurang dari target itu menyebabkan kerugian sampai 485 juta dollar AS.
Laba RIM hingga kuartal 3 tahun 2011 anjlok 71 persen (tahun ke tahun), dari
911,1 juta dollar AS menjadi 265 juta dollar AS.
RIM melesu. Roda
kepemimpinan berputar. Android dinobatkan sebagai pemimpin pasar perangkat
mobile global, dan Apple menempati peringkat dua berkat iPhone dan iPad.
2012: Tahun
pembaruan
Tekanan kuat datang
dari investor. Mereka mendesak agar duet Jim Balsillie dan Mike Lazaridis turun
dari tahta Chairman dan CEO, karena dianggap tak lagi cakap membawa perubahan
berarti.
"Ini sangat
sulit," kata Lazaridis, yang tak lain adalah pendiri RIM. "Saya cinta
perusahaan ini. Saya mencintai karyawan. Mereka adalah keluarga besar
saya," tambahnya seperti dikutip dari The Globe and Mail.
Lazaridis berbesar hati.
Ia rela meninggalkan posisi CEO demi kelangsungan hidup perusahaan yang ia
dirikan pada 1984 silam. Lazaridis dan Balsillie kemudian duduk di kursi dewan
direksi.
Mulai 22 Januari
2012, posisi CEO RIM jatuh kepada seorang berkebangsaan Jerman bernama Thorsten
Heins, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) di RIM.
Muda, berpengalaman
dalam industri telekomunikasi, dan pembawaan diri yang tenang, Heins diharap
mampu membawa perubahan berarti dalam tubuh RIM yang sedang goyah diterpa
tekanan investor.
Heins, yang pernah
bekerja di perusahaan telekomunikasi Siemens, merampingkan organisasi
perusahaan RIM dengan memutus hubungan kerja ribuan karyawan. Restrukturisasi
ini dilakukan untuk menghemat keuangan perusahaan sekitar 1 miliar dollar AS
tahun 2012.\
Selamat datang
BlackBerry
Angin inovasi mulai
terasa sejak perusahaan dipimpin Heins. Sistem operasi BlackBerry 10 yang
dikembangkan sejak 2011, akhirnya diperkenalkan ke publik pada pertengahan
2012. Butuh waktu lama untuk mengembangkannya. RIM terpaksa dua kali menunda
peluncuran resmi BlackBerry 10.
Ia adalah sistem
operasi yang benar-benar baru. Berbeda dengan sistem operasi BlackBerry versi
OS 7 dan di bawahnya, BlackBerry 10 dibangun di atas inti program (kernel) QNX.
Jika dianalogikan
sebagai mobil, BlackBerry 10 adalah mobil yang didesain ulang mulai dari bagian
kerangka, mesin, hingga interiornya. BlackBerry 10 bukan sekadar mobil dengan
desain body baru yang dilapisi dengan cat baru.
"Kami berada
dalam perjalanan transformasi. Hari ini bukanlah garis finis, ini adalah garis
awal," ujar Heins.
Sistem operasi
baru, aplikasi baru, toko multimedia online baru, dan tak lupa, nama perusahaan
yang juga baru. Ucapkan selamat tinggal pada Research In Motion atau RIM, dan
katakan selamat datang pada BlackBerry.
"Pelanggan
kami pakai BlackBerry, karyawan kami bekerja untuk Blackberry, dan pemegang
saham memiliki BlackBerry. Mulai hari ini, kami adalah BlackBerry di manapun di
dunia," ujar Heins seraya disambut tepuk tangan hadirin yang mendatangi
acara peluncuran ponsel BlackBerry 10 di New York, AS, Rabu (30/1/2013).
Saat mengucap
pernyataan itu, layar panggung yang berada di belakang Heins menampilkan teks
bertuliskan BlackBerry: One brand. One promise.
Hari itu adalah
momen penting bagi perusahaan. Dari sinilah BlackBerry akan memulai, bukan
sekedar re-branding, tapi transformasi besar di seluruh lini produk. Ada banyak
hal yang mereka perbarui untuk mengembalikan kejayaan masa lalu.
BAB III
KESIMPULAN
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empiric) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar.
Ada dua jenis
metode dalam menalar. Yaitu dengan Metode Induktif dan Metode Deduktif.
Metode Penalaran
Induktif memiliki 3 bentuk yaitu Generalisasi, Analogi dan Hubungan Kausal.
BlackBerry awalnya
adalah merek dagang untuk produk dalam genggaman nirkabel, yang pada mulanya
berupa pager surat elektronik yang dirilis tahun 1999.
BlackBerry kemudian
berevolusi menjadi telepon genggam, dan tersohor karena fitur push mail dan
aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger.
Sumber :
wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/penalaran-deduktif-induktif/
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar