Minggu, 27 Oktober 2013

ringkasan mengenai perpajakan

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Saya Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas secara luas tentang “RINGKASAN MENGENAI PERPAJAKAN”.
Dalam mempelajari mata pelajaran Bahasa Indonesia 2 ini di fokuskan kepada upaya pengembangan kemampuan dan pemahaman mengenai definisi Ringkasan, fungsi Ringkasan, cirri Ringkasan dan Ringkasan mengenai Perpajakan. Demikian pula kepada teman – teman mendiskusikan tentang hasil diskusinya. 
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

                                                                               Bekasi, Oktober  2013

                                                                                             PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasr dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.
Ringkasan dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah untuk mengetahui secara luas mengenai definisi Ringkasan, Fungsi Ringkasan, Ciri Ringkasan dan Contoh Ringkasan Mengenai Mata Kuliah Perpajakan.

1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar para pembaca makalah dapat lebih mengetahui secara luas tentang dan lebih spesifik mengenai definisi Ringkasan, Fungsi Ringkasan, Ciri Ringkasan dan Contoh Ringkasan Mengenai Mata Kuliah Perpajakan. Dan tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Bahasa Indonesia II.

BAB II
ISI
2.1 Definisi Ringkasan
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Ringkasan dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya (Djuharni, 2001). Ringkasan dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja. Ringkasan sering disebut juga ringkasan, yaitu bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan Pada tulisan jenis ringkasan, urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan.

2.2 Fungsi Ringkasan
Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat rangkuman, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.

2.3 Ciri Ringkasan
Ciri-ciri ringkasan:
·         Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
·         Kerangka dasr masih tampak jelas
·         Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
·         Tujuannya untuk  memangkas gagasan.


2.4 Contoh Ringkasan Mengenai Perpajakan
A.    Definisi Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang —sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum.
Berikut adalah definisi yang dikemukakan beberapa ahli ekonomi :
1.      Leroy Beaulieu, seorang sarjana dari Perancis, dalam bukunya yang berjudul Traite de la Science des Finances, 1906 mengemukakan “ Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak yang dipaksakan oleh kekuasaan publik dari penduduk atau dari barang, untuk menutup belanja pemerintah.”

2.      Deutsche Reichs Abgaben Ordnung ( RAO – 1919 ), mendefinisikan pajak sebagai bantuan uang secara insidental atau secara periodik (tanpa kontra prestasi ) yang dipungut oleh badan yang bersifat umum (nagara) untuk memperoleh pendapatan ketika terjadi suatu tatbestand ( sasaran pemajakan) karena undang – undang telah menimbulkan utang pajak.

3.      Prof. Edwin R.A Seligman dalam Essay Taxation ( New York, 1925 ) menyatakan :

“ Tax is compulsory Contribution from the person, to the goverment to defray the expenses incurred in the common interest of all, without reference to special benefit conferred.”

4.      Mr. Dr. N.J Fieldmann dalam bukunya yang berjudul De overheidsmiddelen van Indonesia, Leiden ( 1949 ) memberikan batasan bahwa pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak dan terutang kepada penguasa ( menurut norma – norma yang ditetapkannya secara umum ), tanpa adanya kontra – prestasi, dan semata – mata digunakan untuk menutup pengeluaran – pengeluaran umum.

5.      Prof. Dr. M.J.H Smeets dalam bukunya de Economische Betekenis der Belastingen, 1951 adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma – norma umum dan yang dapat dipaksakan tanpa adanya kontra – prestasi yang dapat ditunjukkan dalam kasus yang bersifat individual yang maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah.

6.      Dr. Soeparman Soemahamidjaja  dalam disertasinya yang berjudul “ Pajak Berdasarkan Asas Gotong – Royong “, Universitas Padjajaran, Bandung, 1964, menyatakan bahwa pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma – norma hukum, guna menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
7.      Prof. Dr. P.J.A Adriani beliau pernah menjabat guru besar hukum pajak pada Universitas Amsterdam dan pemimpin International Bureau of Fiscal Documentation di Amsterdam mengatakan bahwa:
“Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh mereka yang wajib membayarnya menurut peraturan, tanpa mendapat prestasi kembaliyang langsung dapat ditunjuk dan yang kegunaanya untuk membayai pengeluaran umum terkait dengan tugas negara dalam menyelenggaraan pemerintahan.”

8.      Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H dalam bukunya Dasar – Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan, mendefinisikan pajak sebagai iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang dengan tidak mendapat jasa – jasa timbal yang langsung dapat dirasakan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No 6 Tahun 1983 sebagaimana telah disempurnakan terakhir dengan UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah "kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat''

B.     Unsur pajak :

a.       Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan, "pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang."
b.      Tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi perseorangan) yang dapat ditunjukkan secara langsung. Misalnya, orang yang taat membayar pajak kendaraan bermotor akan melalui jalan yang sama kualitasnya dengan orang yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor.
c.       Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
d.      Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

C.     Jenis Pajak :
Di tinjau dari segi Lembaga Pemungut Pajak dapat di bagi menjadi dua jenis yaitu:
·         Pajak Negara
Sering disebut juga Pajak pusat yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat yang terdiri dari :
a.       Pajak Penghasilan yang Diatur dalam UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang diubah terakhir kali dengan UU Nomor 36 Tahun 2008
b.      Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
c.       Diatur dalam UU No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang diubah terakhir kali dengan UU No. 42 Tahun 2009
d.      Bea Materai
e.       UU No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai
f.       Bea Masuk
g.      UU No. 10 Tahun 1995 jo. UU No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan
h.      UU No. 11 Tahun 1995 jo. UU No. 39 Tahun 2007 tentang Cukai

·         Pajak Daerah
Sesuai UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, berikut jenis-jenis Pajak Daerah:
a.       Pajak Provinsi terdiri dari:
b.      Pajak Kendaraan Bermotor;
c.       Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
d.      Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
e.       Pajak Air Permukaan; dan
f.       Pajak Rokok.

D.    Undang - undang Perpajakan Negara
·         Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
·         stdd Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009
·         Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
·         stdd Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
·         Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
·         stdd Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
·         Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan
·         stdd Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006
·         Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai
·         stdd Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007

E.     Fungsi pajak

·         Fungsi anggaran (budgetair)
·         Fungsi mengatur (regulerend)
·         Fungsi stabilitas
·         Fungsi redistribusi pendapatan

BAB III
KESIMPULAN

Ringkasan dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya (Djuharni, 2001). Ringkasan dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja.

DAFTAR PUSTAKA




Selasa, 15 Oktober 2013

PENALARAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERUSAHAAN BLACKBERRY



KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Saya Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas secara luas tentang “PENALARAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERUSAHAAN BLACKBERRY”.
Dalam mempelajari mata pelajaran Bahasa Indonesia 2 ini di fokuskan kepada upaya pengembangan kemampuan dan pemahaman mengenai Metode penalaran Induktif dan Deduktif. Demikian pula kepada teman – teman mendiskusikan tentang hasil diskusinya. 
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian. 

                                                                                                                        Bekasi, Oktober  2013


                                                                                                                                    PENULIS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Penalaran (reasioning) adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta atau petunjuk menuju suatu kesimpulan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses berpikir yang sistematik dalan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Bahan pengambilan kesimpulan itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman, atau pendapat para ahli (otoritas).
1.2  RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah untuk mengetahui secara luas mengenai Penalaran , metode penalaran induktif dan deduktif serta sejarah Blackberry.

1.3  TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar para pembaca makalah dapat lebih mengetahui secara luas tentang dan lebih spesifik mengenai pendeskripsian dari Penalaran beserta sejarah mengenai BlackBerry dan untuk pemenuhan tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia 2.

BAB II
ISI
2.1 DEFINISI
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
2.2 JENIS PENALARAN
Ada dua jenis metode dalam menalar. Yaitu dengan Metode Induktif dan Metode Deduktif.
1.      Metode Penalaran Induktif
Metode penalaran induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan di fenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Pengertian fenomena-fenomena individual sebagai landasan penalaran induktif harus diartikan pertama-tama sebagai data-data maupun sebagai pernyataan-pernyataan, yang tentunya bersifat faktual pula.

Metode Penalaran Induktif memiliki 3 bentuk, yaitu :
a.       Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:
Jika Dini mempunyai uang, Dia akan membeli handphone blackberry seri curve.
            Jika Farida mempunyai uang, Dia akan membeli handphone blackberry seri bold.
            Jika Dessy mempunyai uang, Dia akan membeli handphone blackberry seri pearl.
            * Jika mereka mempunyai uang, mereka akan membeli handphone blackberry.      

Generalisasi sendiri terdiri dari 2 macam. Yaitu Generalisasi Sempurna dan Generalisasi Tidak Sempurna.
·         Generalisasi Sempurna adalah Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
·         Generalisasi Tidak Sempurna adalah Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomenayang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.

b.      Analogi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
·         Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
·         Meramalkan kesamaan
·         Menyingkapkan kekeliruan
·         Klasifikasi
Contoh :
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.

c.       Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam – macam Hubungan Kausal :
1)      Sebab – Akibat
Pepe Reina mencetak gol ke gawang sendiri sehingga mengakibatkan Liverpool kalah.
2)      Akibat – Sebab
Dono tidak dapat mengikuti ujian karena tidak memakai seragam sekolah.
3)      Akibat – Akibat
Ayah melihat Bruno memilih-milih handphone di counter handphone blackberry, sehingga ayah beranggapan bahwa Bruno ingin membeli handphone blackberry.

2.      Metode Penalaran Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penarikkan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogisme. Silogisme disusun dari dua buah pernyataan, yaitu premis mayor dan premis minor dan sebuah kesimpulan.

Berikut ini bentuk – bentuk Silogisme :
A.    Silogisme Kategorial
Silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi kategorik, demi lahirnya konklusi maka pangkal umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi universal, sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus partikuler atau singuler, tetapi bisa juga proposisi universal tetapi ia diletakkan di bawah aturan pangkalan umumnya. Pangkalan khusus bisa menyatakan permasalahan yang berbeda dari pangkalan umumnya , tapi bisa juga merupakan kenyataan yang lebih khusus dari permasalahan umumnya dengan demikian satu pangalan umum dan satu pangkalan khusus dapat di hubungkan dengan berbagai cara tetapi hubungan itu harus di perhatikan kwalitas dan kantitasnya agar kita dapat mengambil konklusi atau natijah yang valid.
Contoh Silogisme Kategorial :
(P. Mayor)        Blackberry meluncurkan handphone kualitas harga menengah keatas.
(P. Minor)         Bold adalah salah satu seri blackberry.
(Kesimpulan)   Bold memiliki kualitas harga menengah keatas.
B.     Silogisme Hipotesis
Silogisme yang premis mayornya berupa proposisi hipotesis sedangkan premis minornya adalah proposisi kategorik yang menetapkan atau mengingkari term antecendent atau term konsekwen premis mayornya . Sebenarnya silogisme hipotesis tidak memiliki premis mayor maupun premis minor karena kita ketahui premis mayor itu mengandung term predikat pada konklusi, sedangkan premis minor itu mengandung term subyek pada konklusi.
a.       Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent, seperti:
Jika hujan , saya naik becak
Sekarang Hujan .
Jadi saya naik becak.
b.      Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekwensinya, seperti :
Bila hujan, bumi akan basah
Sekarang bumi telah basah .
Jadi hujan telah turun
c.       Silogisme hipotesis yang premis Minornya mengingkari antecendent, seperti :
Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa , maka kegelisahan akan timbul .
Politik peOFmerintah tidak dilaksanakan dengan paksa ,
Jadi kegelisahan tidak akan timbul
d.      Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari bagian konsekwensinya , seperti:
Bila mahasiswa turun kejalanan ,
pihak penguasa akan gelisah
Pihak penguasa tidak gelisah
Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan       

2.3 SEJARAH BLACKBERRY
Sudah 29 tahun produsen ponsel BlackBerry mengusung nama perusahaan Research In Motion (RIM). Di akhir Januari 2013, Research In Motion membuat keputusan mengejutkan dengan mengganti nama perusahaan menjadi BlackBerry.
Hal ini diikuti oleh perubahan kode saham di lantai bursa. Perusahaan itu akan dikenal dengan kode "BBRY" di Nasdaq, AS, dan "BB" di Toronto Stock Exchange, Kanada.
BlackBerry awalnya adalah merek dagang untuk produk dalam genggaman nirkabel, yang pada mulanya berupa pager surat elektronik yang dirilis tahun 1999. BlackBerry kemudian berevolusi menjadi telepon genggam, dan tersohor karena fitur push mail dan aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger.
Saat serangan terorisme 11 September 2001 di Amerika Serikat (AS), atau lebih dikenal dengan peristiwa 9/11, semua jaringan operator seluler mengalami gangguan, namun jaringan BlackBerry tetap berjalan baik. Media massa di AS memuji kehebatan BlackBerry. Seorang Oprah Winfrey pun mengatakan pada 2003, BlackBerry adalah gadget favoritnya.
BlackBerry, nama yang enak didengar, merepresentasikan desain ponsel yang kala itu selalu hadir dalam warna hitam. Tombol kecil pada papan ketik jadi ciri khas tersendiri. Nama BlackBerry lebih terkenal dibandingkan Research In Motion ataupun RIM.
2002: Masa kejayaan dimulai
Era BlackBerry dimulai pada Maret 2002, ketika RIM meluncurkan BlackBerry 5810. Ia perangkat genggan pertama dari RIM yang mendukung jaringan nirkabel GSM dan GPRS. Ponsel ini ditujukan ke segmen korporasi. Layar masih monokrom, dan pengguna harus menancapkan headset lalu memasangnya di telinga jika ingin melakukan panggilan telepon.
BlackBerry 5810 yang dirilis pada 2002
Perusahaan asal Kanada itu lantas mempermudah kegiatan panggilan telepon, dengan menyematkan hardware audio built-in di ponsel mulai dari BlackBerry 6710. Terobosan nyata ditunjukan pada seri 7200 dan 7700 tahun 2004. Kedua ponsel itu tak hanya ditujukan untuk segmen korporasi, namun sudah pro segmen konsumen.
BlackBerry kemudian mengalami pembaruan dengan layar berwarna, desain elegan, dan konsisten dengan menyediakan tombol fisik pada papan ketiknya.
Sukses besar diraih ketika RIM melahirkan BlackBerry seri Curve, Pearl, hingga Bold untuk segmen konsumen menengah ke atas.
RIM semakin kuat dengan menguasai pasar di segmen korporasi. Mereka menandatangani kerjasama eksklusif di sana-sini, dengan perusahaan multinasional yang membekali karyawannya ponsel BlackBerry lengkap dengan layanan nirkabel BlackBerry Internet Service (BIS).
2006 sampai 2007
RIM memang masih berada di puncak kejayaan, namun di masa itu, secara tak sadar mereka mulai menabur benih kemunduran.
Apple memperkenalkan iPhone pada 2007, dan tak lama Google merilis Android. Keduanya berlari cepat sambil menebar pesona kepada konsumen dan pengembang aplikasi. Sementara RIM seakan menutup mata tak menyadari dua lawannya lari begitu cepat, menyalip, dan akhirnya berada jauh di depan.
Masa kejayaan BlackBerry masih berlangsung hingga 2009 ketika mereka menguasai 44 persen pasar ponsel pintar di AS, menurut data lembaga riset NDP Group. Namun, popularitas BlackBerry mulai menurun pada 2010 dengan perolehan pasar 25 persen.
RIM mulai terbangun. Menyadari pangsa pasarnya telah direnggut oleh iPhone dan Android. Harga saham anjlok, dan investor memberi tekanan kepada RIM.
2010: Gagal di bisnis tablet
Tahun 2010, dunia dihebohkan dengan kedatangan komputer tablet iPad buatan Apple. Google pun mengembangkan sistem operasi Android untuk tablet, yang bebas diadopsi oleh produsen komputer.
RIM tak ingin ketinggalan, mereka membuat tablet BlackBerry PlayBook, yang berjalan dengan sistem operasi QNX. Demi mengembangkan sistem operasi tersebut, RIM merogoh kocek 200 juta dollar AS untuk mengakuisisi QNX Software Systems dari Harman International Industries Inc.
AFP Tablet BlackBerry PlayBook
PlayBook tak laku. RIM rugi besar. Dikutip dari media bisnis Bloomberg, angka penjualan PlayBook sangat kecil bahkan terus menurun. PlayBook terjual 500.000 unit pada kuartal 1 tahun 2011, lalu 200.000 unit pada kuartal 2 tahun 2011, dan hanya 150.000 unit pada kuartal 3 tahun 2011. Jika ditotal, penjualannya hanya 850.000 unit.
Penjualan PlayBook yang kurang dari target itu menyebabkan kerugian sampai 485 juta dollar AS. Laba RIM hingga kuartal 3 tahun 2011 anjlok 71 persen (tahun ke tahun), dari 911,1 juta dollar AS menjadi 265 juta dollar AS.
RIM melesu. Roda kepemimpinan berputar. Android dinobatkan sebagai pemimpin pasar perangkat mobile global, dan Apple menempati peringkat dua berkat iPhone dan iPad.
2012: Tahun pembaruan
Tekanan kuat datang dari investor. Mereka mendesak agar duet Jim Balsillie dan Mike Lazaridis turun dari tahta Chairman dan CEO, karena dianggap tak lagi cakap membawa perubahan berarti.
"Ini sangat sulit," kata Lazaridis, yang tak lain adalah pendiri RIM. "Saya cinta perusahaan ini. Saya mencintai karyawan. Mereka adalah keluarga besar saya," tambahnya seperti dikutip dari The Globe and Mail.
Lazaridis berbesar hati. Ia rela meninggalkan posisi CEO demi kelangsungan hidup perusahaan yang ia dirikan pada 1984 silam. Lazaridis dan Balsillie kemudian duduk di kursi dewan direksi.
Mulai 22 Januari 2012, posisi CEO RIM jatuh kepada seorang berkebangsaan Jerman bernama Thorsten Heins, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) di RIM.
Muda, berpengalaman dalam industri telekomunikasi, dan pembawaan diri yang tenang, Heins diharap mampu membawa perubahan berarti dalam tubuh RIM yang sedang goyah diterpa tekanan investor.
Heins, yang pernah bekerja di perusahaan telekomunikasi Siemens, merampingkan organisasi perusahaan RIM dengan memutus hubungan kerja ribuan karyawan. Restrukturisasi ini dilakukan untuk menghemat keuangan perusahaan sekitar 1 miliar dollar AS tahun 2012.\
Selamat datang BlackBerry
Angin inovasi mulai terasa sejak perusahaan dipimpin Heins. Sistem operasi BlackBerry 10 yang dikembangkan sejak 2011, akhirnya diperkenalkan ke publik pada pertengahan 2012. Butuh waktu lama untuk mengembangkannya. RIM terpaksa dua kali menunda peluncuran resmi BlackBerry 10.
Ia adalah sistem operasi yang benar-benar baru. Berbeda dengan sistem operasi BlackBerry versi OS 7 dan di bawahnya, BlackBerry 10 dibangun di atas inti program (kernel) QNX.
Jika dianalogikan sebagai mobil, BlackBerry 10 adalah mobil yang didesain ulang mulai dari bagian kerangka, mesin, hingga interiornya. BlackBerry 10 bukan sekadar mobil dengan desain body baru yang dilapisi dengan cat baru.
"Kami berada dalam perjalanan transformasi. Hari ini bukanlah garis finis, ini adalah garis awal," ujar Heins.
Sistem operasi baru, aplikasi baru, toko multimedia online baru, dan tak lupa, nama perusahaan yang juga baru. Ucapkan selamat tinggal pada Research In Motion atau RIM, dan katakan selamat datang pada BlackBerry.
"Pelanggan kami pakai BlackBerry, karyawan kami bekerja untuk Blackberry, dan pemegang saham memiliki BlackBerry. Mulai hari ini, kami adalah BlackBerry di manapun di dunia," ujar Heins seraya disambut tepuk tangan hadirin yang mendatangi acara peluncuran ponsel BlackBerry 10 di New York, AS, Rabu (30/1/2013).
Saat mengucap pernyataan itu, layar panggung yang berada di belakang Heins menampilkan teks bertuliskan BlackBerry: One brand. One promise.
Hari itu adalah momen penting bagi perusahaan. Dari sinilah BlackBerry akan memulai, bukan sekedar re-branding, tapi transformasi besar di seluruh lini produk. Ada banyak hal yang mereka perbarui untuk mengembalikan kejayaan masa lalu.
BAB III
KESIMPULAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Ada dua jenis metode dalam menalar. Yaitu dengan Metode Induktif dan Metode Deduktif.
Metode Penalaran Induktif memiliki 3 bentuk yaitu Generalisasi, Analogi dan Hubungan Kausal.
BlackBerry awalnya adalah merek dagang untuk produk dalam genggaman nirkabel, yang pada mulanya berupa pager surat elektronik yang dirilis tahun 1999.
BlackBerry kemudian berevolusi menjadi telepon genggam, dan tersohor karena fitur push mail dan aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger.
                 
Sumber :
wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/penalaran-deduktif-induktif/
kompas.com