Rabu, 04 Februari 2015

mengapa???



Nabi Muhammad SAW telah memberikan tauladan kepada umatnya agar mampu menjadi hamba Allah yang sabar lagi maha bersyukur. Namun ujian yang Allah berikan sering membuat manusia menjadi lupa akan jati dirinya. Sering sekali para hamba Allah mengeluh bahkan menjadi musyrik hanya karena tidak mampu berucap syukur dan istigfar atas ujian – ujian yang sedang Allah limpahkan dalam kehidupannya. Banyak hamba Allah yang sering melupakan bahwa sejatinya Allah selalu memberikan kelimpahan rizki kepada setiap insan yang bernyawa.

Dunia ini memang sangat indah, namun keindahannya hanya akan membawa luka bagi mereka para pemalas yang memiliki sifat iri serta dengki. Ketahuilah para kaum muslimin, bahwa setiap orang telah berjuang dan melalui setiap rintangan dalam hidupnya masing – masing. Janganlah kalian iri atas apa yang mereka miliki dan mengira mereka mendapatkan semua itu dengan jalan yang salah. Kita hanya melihat sebagian kecil potret kehidupan mereka, kita tidak tahu betapa beratnya perjuangan mereka jauh sebelum keberhasilan mereka. Jangan hanya karena keberuntungan kita tertunda, lalu kita berasumsi tentang kehidupan orang lain terlebih berprasangka buruk.

Jikalau memang kalian ingin sesukses mereka, beranikan diri untuk bertanya pada mereka bagaimana caranya mendapatkan semua itu. Pasti jawaban mereka hampir sama, ikhtiar dijalan Allah dengan penuh semangat seraya bersujud kepadaNYA. Namun tidaklah sedikit dari kita yang menjawab bahwa itu hanyalah sebuah omong kosong belaka. Itu semua didorong karena sesungguhnya kita yang bermalas – masalan ini sangat menginginkan kesuksesan diwaktu yang singkat. Bahkan ada sebagian kaum dari kita mencari solusi dijalan yang salah. Keegoisan yang kita miliki sepertinya tidak mampu membendung kebesaran Allah. 

Apa sebenarnya yang kita cari dalam kehidupan didunia yang sangat menipu ini? Apakah keberkahan dari Allah atas rizki yang cukup ini kurang? Apa mungkin sebagian besar kaum muslimin akan menghalalkan segala cara hanya sebatas bisa merasakan kursi nikmat dunia yang sangat menipu? Tidaklah kalian takut akan azab yang Allah berikan di akhir kehidupan kalian?

Hidup ini sangatlah singkat dan Allah maha besar. Tidak seorang peramal pun yang mampu memprediksikan kapan Allah akan memberikan nikmat atau azab kepada kita. Jika Allah menghendaki, apapun itu akan terjadi dalam sekejap. Harta yang IA titipkan kepada kita akan IA ambil kembali, nikmat sehat yang kita rasakan tiap detik akan IA kurangi bahkan mungkin nafas yang tidak pernah putus kita gunakan akan IA cabut begitu saja jikalau IA menghendaki. Lalu apalagi gunanya kita berbondong – bondong melakukan setumpuk kenistaan hanya untuk mengejar yang dapat IA ambil kapan saja? 

Bagi kaum muslimin yang beriman,,, bersyukurlah atas keberkahan yang telah Allah limpahkan didalam kehidupan kalian. Walaupun kenyataan hidup ini sangat jauh dari impian kita, tapi tetaplah bersyukur karena Allah masih memberikan rahmat dan hidayahnya agar kita mau bersujud dihapadannya dalam keadaan lapang maupun sempit. Janganlah kalian memporak porandakan kesulitan ini dengan menggadaikan keimanan kalian. Hidup ini tidaklah bermanfaatnya jikalau kita terus menerus merasa kurang. Haus dan lapar tidak akan berubah menjadi kenyang jika kita hanya memikirkan kepuasan dalam diri kita.

Yakinlah bahwa Allah selalu bersama dengan hambanya yang berhati mulia. Allah selalu meridhai jalan hambanya yang lurus. Namun jalan kita sering terhalang oleh kenakalan hamba Allah yang berhati iblis. Tetaplah bersyukur, ucapkan istigfar disetiap langkah yang sulit karena pertolongan Allah tidak pernah salah, Allah selalu menolong para hamba – hamba yang dicintainya diwaktu yang tepat. Memang sakit, namun ingatlah bahwa Allah selalu menyediakan obat dan perawatan spesial bagi hamba yang IA kasihi. Jangan berkecil hati karena jalan menuju impian kita sering terhambat, tapi belajarnya dari setiap proses kesukaran yang ada. Allah maha besar, namun IA tidaklah berwujud, saat kita memanjatkan doa kepadaNYA, Allah akan menjawab doa kita melalaui setiap kejadian dalam keseharian kita. Dan kitalah yang menafsirkan sendiri apa maksud dari segala peristiwa yang terjadi. Berbaik sangkalah kepada Allah karena Allah tergantung prasangmu. Dan sucikanlah hatimu karena hati adalah singgahsana Allah.

Berbuat baiklah kepada setiap hamba Allah karena dalam suatu riwayat menyatakan “bisa jadi,saat engkau tertidur lelap pintu – pintu langit sedang diketuk oleh puluhan doa kebaikan untukmu, dari seorang fakir yang telah engkau tolong, atau dari orang kelaparan yang telah engkau beri makan, atau dari seorang sedih yang telah engkau bahagiakan, atau dari seseorang yang berpapasan denganmu yang telah engkau berikan senyuman, atau dari seorang yang dihimpit kesulitan dan telah engkau lapangkan. Maka janganlah sekali – kali engkau meremehkan sebuah kebaikan “ (Ibnu Qayyin Al – Jauziyyah dalam kitab Miftah Daaris Sa’jaadah)