Selasa, 01 Juli 2014

Kesukaran Berawal dari Kebaikan yang Salah




Allah menciptakan segala yang ada di langit dan di bumi sesuai dengan apa – apa yang akan terjadi. Didalam kehidupan yang penuh liku – liku ini, alangkah lebih baik jika kita bersedia intropeksi diri terlebih dahulu sebelum memberikan kesimpulan atas alasan terjadinya musibah dalam hidup kita.
Pernahkah kita menyadari, bahwa kita sering lalai dan tidak amanah terhadap rezeki yang dititipkan oleh Allah???

Mungkin selama ini setiap kebaikan yang kita berikan dengan orang – orang terdekat kita merupakan alasan utama mengapa hidup kita penuh kesukaran... mari kita teliti kembali firman – firman Allah dan perintah yang telah IA atur didalam Al-Quran bahwa rezeki yang telah kita peroleh atas kerja keras kita, didalamnya terdapat rezeki yang Allah titipkan untuk umatNYA yang banyak kekurangan..

Keikhlasan kita di dzalimi oleh orang lain pun menjadi salah satu alasan lainnya atas kesukaran hidup ini,, karena kita tega membiarkan diri kita teraniaya atas kejahatan orang lain dan kita tak mau membela kebenaran diri kita dijalan Allah. Bahkan sering sekali kita menyebutnya sebagai cobaan atas kesabaran kita. Perlu kita ketahui bahwa diri ini ialah jasad yang sengaja Allah titipkan dalam raga kita yang harus kita jaga bahkan kita atur agar mau berjalan didalam kebenaran saat waktu berputar. Jikalau di setiap detik kehidupan ini, kita selalu ikhlas membiarkan orang lain melukai diri bahkan hati kita, mungkin kesukaran hidup kita adalah balasan yang setimpal atas semua itu.

Ketahuilah bahwa Allah sangat menginginkan kita untuk belajar, belajar memahami bahwa ada banyak macam kategori cobaan dan kemalasan. Artinya, jika lebih dari 3x ada orang yang sama melukai diri kita, berarti kita telah lalai dalam menjaga diri kita. Kita telah membiarkan orang lain mengobrak abrik diri kita dengan kita mengikhlaskan dan bersedia memahami apa yang mereka lakukan tanpa mampu kita mengingat bahwa diri ini pun sangat membutuhkan kebaikan dan pembelaan dari orang yang dititipkan oleh pemilikNYA.

Jangan pernah salah dalam mengartikan keburukan dan kebaikan orang lain. Karena sesungguhnya hidup ini adalah keindahan yang menipu. Sering sekali kita menemukan kebaikan orang lain yang tidak tulus. Sering sekali kita merasakan sakit akibat kejahatan orang lain yang sebenarnya menuntut kebaikan untuk diri kita. Perlu kita telaah dalam – dalam mengenai makna sikap orang lain kepada kita. Karena ketulusan itu tidak kasat mata. Sering sekali kita mendzalimi seseorang yang menurut kita sebagai penghalang misi kita, padahal apa yang ia komentari itu sangat bermanfaat. Dan sering sekali kita sabar dan mampu memahami kebusukan orang lain yang kita anggap sebagai suatu ujian.. memang benar jikalau cobaan itu terkadang datang melalui keburukan orang lain, namun jika kita hanya mampu berdiam diri tanpa berupaya membuat orang lain itu sadar, justru itu dosa yang teramat besar.

Belajarlah lebih banyak tentang makna perintah yang Allah berikan,, jangan pernah memberikan kebaikan yang lebih kepada sahabat, kerabat bahkan saudara sendiri jika kita belum mampu memberikan kebaikan kepada anak yatim dan fakir miskin.. mereka adalah kunci keberkahan yang sudah jelas Allah beritahu kepada kita dalam firmanNYA. Namun sering sekali terlintas dalam pikiran kita jika berbuat baik dengan orang terdekat dapat memberikan kebaikan pula saat kita jatuh nanti. 

Setiap manusia itu memiliki sifat iri dan dengki. Jangankan kepada sahabat atau saudara sekandung, dengan orangtua sendiri pun masih banyak yang tidak mau membantu dikala ia diberikan upaya untuk membantu orangtuanya. Tidaklah ada untung atau pahala berlipat bagi kita jika dalam sepanjang hidup ini kita terus – menerus menolong orang yang salah.

Ubahlah sudut pandang kita,, belajarlah untuk amanah atas apa – apa yang telah Allah titipkan kepada kita. Semoga didalam sisa hidup ini, kita selalu diberikan keberkahan saat beribadah dalam segi apapun.

ya rabb,,, ampuni diri ini jika kami tak mampu membedakan mana yang baik dan bathil.

ampuni diri ini jika keegoisan dan kepercayaan kami membantu sesama itu lebih mulia dibanding membantu orang – orang yang KAU muliakan..